Promotion.com - Pak Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah mengusulkan kepada MenpanRB bahwasannya untuk seleksi PPPK tes akademiknya di ganti.
Ganjar sendiri mempunyai solusi yang lebih efisen di bandingkan dengan tes akademik untuk seleksi PPPK karena supaya adil dan memudahkan Tenaga Honorer baru maupun lama bisa mengikuti rekrutmen PPPK.
Ganjar sendiri langsung menyampaikan kepada Menteri PANRB baru, Azwar Anas secara kontak langsung.
Lantas apa solusi Ganjar yang ingin mengubah seleksi PPPK dari tes akademik dengan metode lain?
Simak terus artikel di bawah ini bagi para tenaga honorer yang tertarik dan ingin menjadi ASN.
Ganjar sendiri mengikuti isu penghapusan tenaga honorer yang akan dilakukan pemerintah dan memiliki beberapa usulan kepada PANRB.
“Pada saat dilantik saya WA, selamat Pak Anas ada PR-PR penting. Satu kita selesaikan soal honorer, dalam konteks otonomi daerah dan kebutuhan. Maka kita bisa sharing,” ucap Ganjar.
Ganjar ingin masalah honorer ini bisa membuat pemerintah pusat dan daerah duduk bareng, rapat dan diskusi untuk menentukan apa solusi yang tepat terhadap tenaga honorer ini.
“Saya sampaikan terkait dengan honorer ini rasanya kita butuh duduk bareng, dan saya juga sampaikan pada ASN-ASN yang bagus mesti tetap kita kasih reward, kita promo, kita kasih kesempatan mereka bisa sampai jabatan tertinggi. Tapi mereka yang korupsi, narkoba, asusila, dan seterusnya, dipecat saja, dipermudah, jangan sulit-sulit. Sehingga nanti ASN-nya bisa sangat kompetitif,” tegasnya.
Ganjar sendiri berpendapat kalau penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah terlalu cepat dan terkesan tergesa-gesa.
Pemerintah dinilai Ganjar belum melihat fakta tenaga honorer yang ada di lapangan, khususnya setiap instansi pemerintah daerah.
Maka dari itu saran dari Ganjar adalah jangan tergesa-gesa dan harus melakukan rapat serta diskusi dulu.
“Maka saran saya di-review dulu,” ujar Ganjar.
“Kalau itu memang harus dilaksanakan, maka kita menyiapkan SDM-nya agar dia multitalented. Sehingga mereka bisa bekerja dengan kemampuan-kemampuan mereka. Tentu butuh skill tambahan, tapi itu kan butuh waktu ya. Makanya tidak bisa dalam waktu pendek,” lanjut Ganjar.
Selain memberikan masukan tentang penghapusan tenaga honorer, Ganjar juga memberikan usulan kepada MenpanRB agar seleksi PPPK diubah metode ujiannya.
Ganjar ingin seleksi PPPK tidak lagi menggunakan tes potensi akademik tapi lebih merekrut skill sesuai dengan formasi yang dibuka.
“Wabil khusus untuk menyelesaikan honorer ini, tolong yang punya pengalaman sudah puluhan tahun, belasan tahun, testingnya diubah. Tidak lagi menggunakan model testing potensi akademis, tapi betul-betul skill. Maka yang di kami, provinsi, sudah lakukan itu,” jelas Ganjar.
Jadi berikut tadi adalah usulan Ganjar kepada PANRB terkait tenaga honorer dan rekrutmen PPPK. ***
Posting Komentar untuk "Agar Lebih Efisien Pak Ganjar Usul Tes Akademik Dihilangkan dari Seleksi PPPK"